Senin, 01 Februari 2010

CERITA KECIL

Begitu memasuki mobilnya, seorang direktur bertanya pd sopirnya, "Bagaimana kira2 cuaca hari ini?" Si sopir menjawab, "Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai." Merasa penasaran dgn jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa begitu yakin?". Supirnya menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yg saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan". Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yg terpenting. Dgn bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yg sering membuat kita tak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri pd apa yg kita inginkan, bukan pada apa yg kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yg baik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yg lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yg kita miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dlm arti sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya". Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dgn orang yg Anda cintai, setelah itu cintailah orang yg Anda nikahi." Ini perwujudan rasa syukur. Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yg mengeluh karena tak dpt membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yg tak mempunyai kaki, tp ttp ceria karena masih bisa mempergunakan tangannya. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai mengucap syukur.

Hal kedua yg sering membuat kita tak bersyukur adalah adanya kecenderungan membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Hidup akan lebih bahagia kalau kita dpt menikmati apa yg kita miliki.Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yg tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar